Telecommuting atau Telework adalah model atau perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi.
Teleworking adalah sebuah konsep yang meminimalkan fungsi dan keberadaan kantor secara fisik. Sseorang telah menjadi seorang teleworker apabila “kantor” Anda adalah kapan pun saat dimana Anda sedang berada, atau ketika jadwal “ngantor” Anda menjadi tidak penting lagi. Singkatnya, teleworking adalah suatu teknologi yang mengantarkan suatu pekerjaan ke depan Anda, saat itu juga dimanapun Anda berada
Aplikasi telecommuting menawarkan keuntungan yang besar bagi komunitas, karyawan, dan perusahaan. Bagi komunitas, telecommuting memungkinkan pengerjaan yang lebih utuh dan penuh (dengan meningkatkan kemampuan bekerja di lingkungan yang dekat, khususnya bagi mereka para orang tua yang bekerja di rumah, para penjaga, penyandang cacat, dan penduduk yang tinggal di tempat yang sangat jauh), mengurangi kemacetan dan kemungkinan kecelakaan, melegakan lalu lintas, mengurangi jumlah gas rumah kaca (GRK), menghemat bahan bakar, mengurangi penggunaan energi, memperbaiki kesiapan bencana, dan mereduksi target terorisme.
Teknologi yang sangat modern dan canggih juga bukan hanya untuk memudahkan pekerjaan, tapi juga untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan orang yang jauh agar bisa tetap berhubungan. Komunikasi gaya jarak jauh ini menggunakan jaringan wireless (jaringan nirkabel / tanpa kabel).
Komunikasi via satelit, dikenalkan pada tahun 1960.
PerkembanganTeknologiWireless Network : Radio, televisi, mobile telepon, sistim komunikasi satelit .
Perkembangan selanjutnya: Broadband Wireless Networking, cellular telephony
Faktor-faktorpembatasteknologiWireless :
1.Aturan- aturan politis dan teknis
2.Ketiadaan standardisasi industry pita lebar
3.Terbatasnya device pendukung
Contoh: -bentukLCD kecildimobile phone, membatasi jumlahkarakter yang ditampilkan
-peralatanmobile menggunakanWireless Markup Language (WML) sebagai pengganti HTML untuk browser
Wireless LAN adalah suatu Local Area Network yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media penyaluran data pengganti kabel.
Biasanya Wireless LAN ini dipakai di suatu daerah atau lokasi dimana pemakainya selalu dalam keadaan bergerak, atau di lokasi tersebut tidak terdapat jaringan kabel untuk penyaluran data. Wireless LAN ini biasanya menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang disebut juga dengan ISM (Industrial, Scientific, Medical) Band, dimana oleh FCC (Federal Communication Commission) memang dialokasikan untuk “berbagai keperluan Industri, Sains, dan Media”, jadi siapa pun dapat menggunakan frekuensi ini dengan bebas (asal tidak menggunakan pemancar berdaya tinggi).
Ada dua macam cara penyaluran data melalui Wireless LAN ini, yaitu :
1. Direct Sequence,
2. Frequncy Hoping.
Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, dengan Direct Sequence, sinyal yang didapat besar, tetapi menyebabkan makin besar pula kemungkinan terjadinya interferensi, sedangkan pada Frequency Hopping, bisa dikatakan interferensinya hampir nol, tetapi sinyal yang didapatpun berkurang.
Bagaimana Wireless LAN bekerja?
Wireless LAN menggunakan gelombang elektromagetik (radio dan infra merah) untuk melakukan komunikasi data menyalurkan data dari satu point ke point yang lain tanpa melalui fasilitas fisik. Koneksi ini menggunakan frekuensi tertentu untuk menyalurkan data tersebut, kebanyakan Wireless LAN menggunakan frekuensi 2,4 GHz, selain itu digunakan pula frekuensi 5,8 GHz dan 24 GHz. Frekuensi inilah yang disebut dengan Industrial, Scientific and Medical Band atau sering disebut ISM Band, seperti telah dijelaskan di atas.
Dalam beberapa produk peralatan ini menggunakan PCMCIA Card dengan kemampuan 11 mbps. Sering terjadi kesalahpahaman di sini. Yang dimaksud dengan 11 mbps di sini adalah kemampuan maksimal Card tersebut untuk melakukan suatu transmisi, bisa dikatakan jumlah maksimal upstream dan downstream alat tersebut. Kemampuan ini tidak selalu dapat berjalan seperti yang disebut 11 mbps tadi, kalau kita hitung paling tidak akan terjadi loss sekitar 50%, jadi alat tersebut mampu mentransmit data 5,5 mbps. Ini bisa dilakukan bila kita menggunakan point-to-point, artinya di kedua sisi menggunakan peralatan yang sama.
Bila sudah melakukan point-to-multipoint, akan terjadi pengurangan yang cukup signifikan, Multipoint disini dapat dianalogikan dengan hub, jadi semakin banyak yang tersambung dengan multipoint tersebut maka akan terjadi penurunan kemampuan transmit data. Dalam suatu alat Multipoint yang menggunakan Wireless LAN 11 mbps atau kadang-kadang disebut Access Point, dapat menampung lebih kurang 32 pengguna perseorangan, tetapi bila yang tersambung adalah suatu jaringan LAN pula, maka akan terjadi penurunan kemampuan paling tidak setengahnya, jadi maksimal suatu Base Transceiver System (BTS) adalah menerima 16 pengguna dari LAN.
Kemampuan ini pun dapat menurun apabila di BTS dilakukan pen’cekek’an bandwidth seperti 128 kbps, maka kemampuan penyaluran data dari BTS itu pun akan berkurang pula.
KonfigurasiWireless LAN
Ada4 jenis konfigurasi WLAN :
–Single Cell Configuration
–Multi-cell Configuration
–Infrastructure Wireless LAN
–Add Hoc LAN
Faktor- factor yang menjadi bahan pertimbangan
Pemilihan WLAN :
•Kapasitas tinggi, jarak pendek, kemampuan broadcast, full connectivity
•Throughput :cukup efisien
•Jumlah node: ratusan node dalam multiple sel
•Koneksi ke backbone LAN: Menggunakan control modul es untuk mengkoneksikan macam- macam tipe LAN
•Service area: 100 sampai 300 m
•Konsumsi daya: Perlu baterei tahan lama untuk mobile stations
•Ketahanan transmisi dan keamanan
Respon :
Menurut saya, adanya jaringan wi-fi ini sangat memberikan, kemudahan dan kenyamanan. Tingkat kenyamanan terpenuhi dan biaya bisa dikurangi, jika sama- sama menggunakan teknologi wireless, seperti layanan bisa tersebar merata dibandingkan layanan fixed / wired, mengurangi biaya pemasangan kabel, layanan bersifat mobile, dan bisa di lakukan dimana saja.
Referensi :